Sahabat Majapost , melihat kondisi jalan yang semakin padat, yuk mari
kta ingat kembali kalau selama perjalanan, para pengendara dapat mengemudi
dengan metode "Eco Driving", yang merupakan cara mengemudi yang
bertujuan untuk mengoptimalkan konsumsi bahan bakar dengan mengkombinasikan
teknik safety driving, psikologhi pengemudi yang cerdas (smart driving) dan teknologi mobil itu sendiri.
Bagaimana caranya ? kali ini dunia otomotif akan berbagi kunci teknik Eco Driving sebagai berikut :
1. Saat berada pada kondisi macet, pengendara sebaiknya tidak langsung
menancap gas, melainkan menekan gas secara berlahan, akselerasi mendadak dapat
mengakibatkan konsumsi bahan bakar berlebihan.
2. Gunakan air conditioner (AC) seperlunya; saat udara sejuk,
temperatur AC tidak perlu di set maksimal, cukup putar setengah putaran saja
agar konsumsi bahan bakar tetap optimal tanpa mengurai kesejukan kabin.
3. Hindari perilaku suka berganti-ganti tipe bahan bakar, ini dapat berdampak
berkurangnya umur mesin mobil, karena mesin mobil sebenarnya sudah mmemiliki
sensor untuk mendeteksi bahan bakar yang digunakan.
4. Sebaiknya anda melakukan perawatan berkala secara rutin sesuai jadwal yang
sudah ditentukan sesuai dengan anjuran.

5. Jangan terlalu lama melaju mobil dengan gigi rendah karena mesin akan cepat
panas dan menyerap banyak bahan bakar, usahakan perpindahan gigi pada setiap
2000 RPM pada kondisi jalanan lancar.
6. Berkendara terlalu pelan atau terlalu cepat juga tidak efesien, usahakan
gas konstan pada kondisi jalanan lancar dengan kecepatan 40 hingga maksimal 60
KPJ.
7. Jangan terpancing untuk memijak gas lebih dalam atau memacu kecepatan saat
melihat jalanan di depan anda kosong, stabil saja karena pada prinsipnya
jalanan kota mau ngebut ataupun santai selisih waktu yang di butuhkan untuk
sampai di tujuan tidaklah banyak. dengan gas konstan sangat-sangat membantu
mengefesienkan bahan bakar.
Berkendara dengan "Eco Driving" dapat memberikan manfaat bagi pengguna
kendaraan, menghemat biaya pembelian bahan bakar, menjaga umur kendaraan dan
turut menjaga lingkungan.
Testimonial Tips :
"Hal penting dalam eco driving adalah minset. 50 persen faktor penentu
adalah pola pikir, bisa atau tidak mengendalikan emosi? buat sebagian orang
memang susah dan itu perlu latihan. Apalagi saat menghadapi beberapa titik
kemacetan, selain melakukan praktek eco driving, intinya harus sabar dan
tidak agresif. Hasilnya, di tantangan 7 liter livina Bandung - Jakarta, saya
berhasil mendapatkan konsumsi rata-rata BBM sebesar 30,3 km/l." - Donny Aprilianda (Pemenang Tantangan 7 Liter Livina)
0 Komentar